“Homestay” adalah rumah tinggal yang sebagian kamarnya disewakan kepada tamu dalam jangka waktu tertentu untuk mempelajari budaya setempat atau suatu rutinitas tertentu.
19, 20, dan 21 April 2024 23 peserta Musubi angkatan Vadastara melaksanakan kegiatan homestay di Desa Asuka, provinsi Nara. Tentunya waktu yang singkat akan meninggalkan kesan khusus. Berikut adalah petikan komentar sebagian mereka.
Menurut saya, pengalamannya seperti liburan dengan kakek nenek Jepang kamu. Kegiatan dengan mereka seru sekali dan sangat mendidik.
(Tyo & Fathar)
Menurut saya sangat seru
(Jihan dan Kayla)
Sangat seru kita bertemu dengan empat generasi keluarga! Sangat berkesan
Seru karena dapat mempelajari budaya Jepang, bekerja dengan hostfam dan lain lain.
(Bagas)
Beneran experience baru buat kita pedesaan yang semua harus mandiri sendiri dan ngelatih banyak disiplin serta life lesson yang self reliant dan melatih percaya diri.
(Umara dan Arya)
Hostfam kita sangat baik dan menerima kita dengan ramah. Anak2 mereka suka mengajak kita main, kita diajarin masak sushi, tempura, chicken katsu. Kita mencuci piring sendiri, diajak ke workshop menulis puisi 6 kata khas Jepang (haiku), dan jalan2 keliling sekitar desa tempat tinggal mereka.
(Rania, Fatin, Nasya)
Homestay aku seru sekali. Homestay mom kita hobi masak jadi kita diajarin cara memasak makanan Jepang, seperti, tempura, sushi, takoyaki, onigiri dll. Kita diajak untuk mencoba makanan Jepang yang bervariasi. Kita juga diajak ke sawah didekat pegunungan untuk menanam rice seeds bersama seorang professor dari Universitas Nara dan beberapa murid2nya. Tadi malam, kita diajari untuk membuat mochi daifuku strawberry dan matcha. Ada empat generasi keluarga yang tinggal dirumah. Dimulai dari buyut, nenek, anak, dan cucu2nya.
(Dewi)
Homestay aku bakal jadi salah satu memori yang tidak bisa dilupakan selama aku pergi ke Jepang. Pendamping homestay aku bernama seichan dan istrinya. Kita tinggal di rumah mereka yang berada di ujung desanya, rumahnya berumur 150 tahun. Rumahnya tidak terlalu kecil namun dia memiliki halaman rumah yang besar penuh dengan kayu-kayu yang mereka pakai untuk membuat api. Kita mempunyai dua anjing bernama kou chan dan koro chan yang sudah sangat tua. Kita diajarkan untuk memasak sushi, cream soup, udon, dll. Mereka juga mengajarkan kita cara memotong kayu, cara naik motor, cara menyalakan api memakai kayu dan cara memberi makan kepada anjingnya. Kita sempat pergi ke Asuka museum bersama kakeknya dan melihat banyak kuburan raja-raja jepang, lalu kita bermain bola di tamannya juga. Aku bakal kangen banget karena mereka mirip sekali dengan kakek dan nenekku. Semoga aku bisa ketemu mereka lagi lain kali.:)
(Rakey)
Selama di homestay, saya banyak belajar hal. Saya belajar memasak beberapa makanan Jepang dan juga membantu memotong kayu. Saya dan teman-teman saya diajak keliling asuka dan melihat banyak sekali pemandangan indah ditemani oleh kakek Seizo. Saya sangat berharap kami bisa bertemu lagi di lain waktu.
(Vanka)
Selama di homestay, saya juga mempelajari banyak hal, seperti memasak makanan khas Jepang. Saya dan teman teman mencoba furisode (salah satu kimono khas Jepang) dan berkunjung ke perpustakaan sekitar. Kami juga diajak bermain kartu dan berbicara bersama. Saya berharap kami bisa bertemu lagi di lain waktu.
(Zara)
Homestay kali ini akan menjadi salah satu memori paling berkesan dari program Musubi. Pendamping homestay-ku namanya Fumi. Ketika di rumahnya, kami selalu membantunya memasak. Tiap kali makan beliau selalu menyiapkan makanan yang banyak. Kemarin kami diajak ke kuil dimana disana terdapat air tertua di Jepang. Saat di rumah, beliau juga mengajak kami bermain kartu, origami, jenga dan menulis kaligrafi. Semoga kita bisa bertemu lagi di lain waktu.
(Melina)
Homestay kali ini menambah pengalaman kami dalam berbagai hal, kami memasak, berkunjung ke tempat bersejarah, dan mengenal banyak budaya Jepang melalui program ini. Semoga di masa depan, pengalaman ini dapat bermanfaat dan kami semua dapat berkunjung di lain waktu.
(Adisa dan Ais)
Begitulah kesan mereka tentang homestay di Jepang. Semoga kesan ini menjadi energi positif menuju sukses ke masa mendatang. Setidaknya hari ini Labschool Kebayoran dan Kita Edu Tour sudah memantiknya untuk dinyalakan sepanjang hidup mereka.