“Edukasi dan Pencegahan Bullying Serta Kekerasan di Lingkungan Sekolah” oleh Polres Metro Jakarta Selatan.

Jakarta Selatan ─ Kapolres Jakarta Selatan berinisiatif mengadakan penyuluhan terkait bullying dalam menyikapi kasus yang viral akhir-akhir ini. Kegiatan ini disebut BINLUH, “Tentang Keamanan dan Ketertiban di Lingkungan Sekolah kepada Pelajar di Wilayah Jakarta Selatan”. Dengan menggandeng artis-artis ternama, Kapolres menyuarakan dampak negatif dari perundungan kepada siswa-siswi SMA Labschool Kebayoran. Kegiatan dihadiri oleh Kevin Aprillio, Barbie Kumalasari, Tessa Kaunang, Uya Kuya, Astrid Kuya, Emma Waroka, Advokat Sunan Kalijaga serta tentunya Kapolres Jakarta Selatan.

Kegiatan dimulai dengan sambutan oleh Pak Risang selaku kepala sekolah dan Kombes Ade Rahmat Idnal selaku Kapolres Metro Jakarta Selatan. Dalam sambutannya, Kombes Ade Rahmat menjelaskan bahwa bullying yang terjadi di dalam sekolah sudah dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Perundungan sudah menjadi seperti tradisi yang dilakukan secara turun-temurun. Beliau juga menegaskan bahwa pelaku bullying juga dapat terjerat secara hukum. Selanjutnya, siswa-siswi SMA Labschool Kebayoran diberikan pemaparan singkat mengenai materi Anti-Bullying.

Suasana Penyuluhan di SMA Labschool Kebayoran

Dalam materinya, polres menjelaskan bahwa bullying dapat terbagi menjadi 3 yaitu:

  1. Bullying secara verbal : Biasanya hanya bermaksud bercanda atau usil. Namun terkadang melewati batas hingga menyakiti perasaan orang lain.
  2. Bullying secara fisik : Contohnya seperti intimidasi dari senior kepada junior dimana biasanya berlaku hukum “senior selalu benar”. Hal ini yang menjadi sorotan bagi polres karena berdampak pada banyak aspek diluar kesehatan mental dan sangat membahayakan.
  3. Cyber bullying : Bentuk intimidasi lewat sosial media atau internet.

Polres menjelaskan bahwa perundungan tidak hanya mempengaruhi korban, namun dapat berdampak kepada pelakunya. Sayangnya, korban perilaku bullying cenderung akan melakukan hal yang sama seperti apa yang dilakukan kepadanya, dengan kata lain balas dendam. Hal inilah yang membuat siklus bullying sulit terputus.

Kapolres memberikan beberapa solusi mengenai cara menghentikan perundungan, yaitu:

  1. Menunjukkan prestasi kepada pelaku
  2. Komunikasikan ke orang terdekat
  3. Mengambil sisi positifnya. Jangan sampai pelaku mendapat kepuasan atas perilaku menyimpang yang ia lakukan.
  4. Menjalin pertemanan dengan banyak orang. Banyak-banyaklah berteman, jika ada kesalahan maka komunkasikan dengan baik.

Berikut beberapa tindakan menangani bullying yang dapat dilakukan oleh guru dalam materi Kapolres:

  1. Identifikasi perilaku perundungan sejak dini.
  2. Fasilitas diskusi kelompok dengan siswa dan orang tua untuk membahas bullying.
  3. Capai konsensus bersama mengenai bullying dan waktu untuk mengintervensi.
  4. Guru memberikan contoh bagi siswa untuk selalu berperilkau positif.
  5. Meningkatkan pengawasan terhadap siswa, terutama ditempat bermain.
  6. Majemen kelas dengan menciptakan iklim kelas yang bersahabat, dan penggunaan media relaksasi kelas.
  7. Membuat peraturan anti-bullying disekolah berdasarkan kesepakatan bersama dengan siswa dan orang tua.

Mengundang sejumlah artis ternama

Sejumlah Artis yang Ikut dalam Penyuluhan

Sejumlah artis juga diundang untuk menyuarakan anti-bullying dalam kegiatan ini. Acara dikemas seperti talkshow singkat antar artis yang menceritakan bagaimana pengalaman dan sikap mereka sebagai korban perundungan.

Tessa Kaunang memberikan prespektif bahwa bahkan korban bullying dapat menjadi orang yang sukses di masa yang akan datang. Bagaimana jika ternyata anak yang dibully tersebut adalah anak “orang besar”? Atau bagaimana jika suatu saat korban bullying tersebut akan menjadi atasanmu? Pikirkan masa depannya, karena hidup tidak hanya sampai di masa sekolah. Kita juga harus memikirkan masa setelah sekolah karena itulah kehidupan kita yang sebenarnya.

Salah satu cara untuk menghindari perilaku perundungan adalah menyibukkan diri dengan kegiatan-kegiatan positif, ucap Kevin Aprillio dan Emma Warokka. Fokus pada pengembangan diri dan melakukan hal-hal yang positif seperti bermain musik atau menari. Hal ini lebih baik daripada terjerumus ke dalam bullying. Sebaiknya, anak muda memiliki banyak cara dalam penyaluran emosinya.

Barbie Kumalasari juga bercerita mengenai pengalamannya sebagai korban bullying verbal. Bagaimana ia menyikapi prilaku bullying yang ia hadapi bahkan dari para artis. Sulit untuk mengubah pikiran “Saya harus merundung ia balik”. Namun, hal itu hanya akan semakin merugikan kita. Pesan penutup darinya adalah, “Jangan pernah takut untuk berbicara”.

Uya Kuya berbagi cerita mengenai salah satu kasus bullying yang sedang ia tangani di Sukabumi. Terjadi perundungan yang dialami oleh siswa sekolah dasar. Situasinya bukan hanya teman-temannya yang merundungnya, namun orang tua pelaku, guru-guru di sekolah juga ikut merundung korban. Bahkan ada kontribusi dari sekolah dalam menutupi kasus tersebut. Oleh karena itu, jika kita tau ada seseorang yang sedang mengalami tindak perundungan, maka sebaiknya kita segera melaporkannya pada orang tua, guru, ataupun pihak berwenang. Kasus bullying harus disikapi, bukan ditutup-tutupi.

Sesi wawancara singkat dengan Kasat Binmas Doddy Ginanjar

Suasana Penyuluhan di SMA Labschool Kebayoran

Setelah rangkaian acara selesai, kami melakukan interviu singkat dengan Kasat Binmas Polres Jakarta Selatan. Beliau menjelaskan mengapa SMA Labschool menjadi salah satu sekolah yang terpilih untuk diberikan penyuluhan anti-bullying.

“Kegiatan ini sebenarnya dilakukan dengan sistem acak. SMA Labschool Kebayoran adalah sekolah yang memiliki reputasi baik di kalangan masyarakat. Kebetulan banyak pejabat baik di pemerintahan maupun di perusahaan besar yang mempercayakan anaknya untuk bersekolah di sini. Reputasi tersebut harus dipertahankan, jangan sampai tercoreng. Kegiatan ini akan berlanjut ke beberapa sekolah di sekitar seperti SMAN 70 yang notabene terkenal akan senioritas dan junioritasnya.

Polres Metro Jakarta Selatan sebelumnya telah rutin melakukan penyuluhan ke beberapa sekolah mengenai bullying, namun memang terkadang kalah pamor dan tidak tersorot oleh media.”

Di dalam kegiatan ini, para artis diikut sertakan dalam penyuluhan ini dengan harapan siswa siswi dapat lebih tertarik dan lebih memahami isu bullying ini. “Kebetulan koneksi yang saya punya saat ini dengan artis, mungkin kedepannya kita akan mengajak tokoh-tokoh lain seperti psikolog,” Ucap Ade Rahmat Idnal dalam wawancaranya.