MEMUPUK PROFIL PANCASILA DALAM PENJELAJAHAN DI KAKI GUNUNG BURANGRANG

MEMUPUK PROFIL PANCASILA DALAM PENJELAJAHAN DI KAKI GUNUNG BURANGRANG

Penulis : Subhan, Qatrin, Sarah.
Editor : Azka

Purwakarta, 17 Oktober 2023

“Bangun … bangun…persiapan ke mesjid!! Ayo….ayo….” Demikian intruksi dari para kakak pendamping OSIS berulang-ulang agar  secepatnya peserta menyesuaikan. Hari ini, lebih istimewa dibandingkan hari sebelumnya sebab peserta akan mengikuti kegiatan yg menantang sekaligus menyenangkan yaitu, penjelajahan.

Penjelajahan sesungguhnya identik dengan   hiking . Hiking itu sendiri adalah kegiatan penjelajahan dengan berjalan kaki di alam terbuka. Umumnya ke arah perbukitan/gunung oleh satu atau beberapa orang. Kegiatan hiking memiliki manfaat menjaga kesehatan tubuh untuk semua kalangan.

Usai subuh, peserta bergegas menggunakan kaos Trip Observasi, warna merah bata kebanggaannya. Selanjutnya secara berkelompok menuju ke lapangan. Penjelajahan di Trip Observasi dimulai dengan pemanasan yg dipimpin oleh salah satu personil kopassus secara berulang hingga berkeringat.Tepat jam 06.00 kelompok pertama diberangkatkan. Mereka akan memasuki beberapa pos dg berbagai perlakuan.

Gambar 1. Pemanasan Sebelum Penjelajahan

Gambar 2. Pemanasan Sebelum Penjelajahan

Pos 1, posnya anak  kesenian, salah satu seksi di OSIS, markasnya anak-anak kreatif. Kedatangannya diawali dengan melaporkan diri baik jumlah laki-laki, jumlah perempuan dan jumlah semua anggota. Di pos pertama ini peserta ditantang untuk  melanjutkan lagu daerah. Jika bisa,  mereka diminta melanjutkan perjalanan. Sebaliknya, jika peserta tidak bisa menjawab mereka ditanya keinginannya untuk menjadi pengurus OSIS atau MPK. Jika mau  akan ditanya  ingin menjadi pengurus di seksi apa? Jawaban pertanyaan mereka akan dituliskan di wajah sebagai penguat untuk mengejar keinginannya.

Gambar 3. Kegiatan Pos 1

Gambar 4. Kegiatan Pos 1

Pos 2, pos ini dihuni oleh anan-anak soleh dan soleha,  Inilah pos rohani.

Tentunya peserta yang hadir di hadapan mereka adalah peserta yang sudah cemong dengan tulisan dan coretan. Sesampainya di depan pos siswa ditugaskan untuk menyebutkan nama-nama pengurus OSIS yang tertera di bola warna-warni. Jika mampu menyebutkan dipersilakan membaca sholawat, jika gagal maka peserta diwajibkan membaca surat-surat pendek.

Gambar 5. Kegiatan Pos 2

Gambar 6. Kegiatan Pos 2

Pos 3, sebagaimana aturan pada pos sebelumnya, peserta yang baru  datang diminta melapor kepada kakak Bela Negara. Kemudian, Peserta diberikan pertanyaan seputar pengetahuan umum tentang nasionalisme. Setelah itu, peserta diminta berbaris di ujung sawah berlumpur. Sebagai bentuk solidaritas dan rasa cinta tanah air, peserta diminta untuk merayap di lumpur secara serentak dari ujung ke ujung. Setelah keluar dari lumpur, peserta diperintahkan untuk bersih-bersih di kali untuk melanjutkan perjalanan ke pos 4.

Gambar 7. Kegiatan Bersih -bersih

Gambar 8. Kegiatan Bersih -bersih

Pos 4

Di pos 4, peserta diminta melaporkan diri pada kakak Danlog, dilanjutkan dengan bermain scarf game, bagi mereka yang berhasil memenangkan permainan, akan mendapatkan pop mie, sementara untuk mereka yang gagal, peserta tersebut diharuskan gombal dan menyanyi singkat pada kakak penjaga pos, selepas itu mereka dapat menikmati pop mie.

Gambar 9. Kegiatan Pos 4

Gambar 10. Kegiatan Pos 4

Pos 5 sesampainya peserta di pos lima, peserta  melaporkan jumlah peserta baik laki-laki atau perempuan. Di pos ini peserta diminta untuk menebak jenis bumbu dapur yg ada dalam kotak misteri. Peserta dipersilakan untuk memegang objek bumbu dengan menutup mata. Jika peserta Trip Observasi salah menebak mereka harus mendeskripsikan gunung yg menjadi nama di kelompoknya. Kegiatan sangat menarik karena dapat meningkatkan sensitivitas indera peraba dan mendalami jenis dan karakter gunung di Indonesia.

Gambar 11. Kegiatan Pos 5

Gambar 12. Kegiatan Pos 5

Pos 6 Mendekati pos terakhir, peserta pun lebih semangat melewatinya. Namun, saat tiba di pos 6 terjadi insiden pada salah satu kakak OSIS. Ternyata, itu hanyalah simulasi untuk pertolongan pertama pada kecelakaan. Kemudian, kakak Kesmas memberi penjelasan mengenai alat-alat pertolongan pertama. Simulasi di atas menjelaskan peserta tidak perlu khawatir jika mengalami peristiwa sesuatu yang tidak diinginkan.

Gambar 13. Kegiatan Pos 6

Gambar 14. Kegiatan Pos 6

Demikianlah penjelajahan di Gunung Burangrang, tidak hanya membawa pengalaman petualangan yang mendalam, tetapi juga memupuk rasa cinta pada alam dan kebersamaan di antara para peserta. Mereka mengakhiri hari ini dengan pengalaman dan pengetahuan baru yang tak ternilai.