Setelah dua malam satu hari tepatnya tanggal 19, 20, dan 21 April ’24 siswa Vadastara program Musubi berinteraksi dalam pola hidup pedesaan warga Jepang, tibalah saatnya mereka harus berpisah dengan meninggalkan kesan positif.
Dengan diantar kendaraan orang tua asuh mereka masing-masing satu kelompok per satu kelompok semua peserta berdatangan untuk melakukan seremonial perpisahan.
Tepat jam 08.40, di aula Asuka, provinsi Nara yang di kelilingi perbukitan dan pepohonan yang hijau dan sebagian dedaunan yang berwarna cerah upacara perpisahan dimulai. Upacara diawali sambutan pimpinan SMA Labschool Kebayoran, Ibu Murti. Dalam sambutannya ia mengucapkan terima kasih atas kasih sayang dan pendidikan yang diberikan kepada peserta. Harapannya, kegiatan ini tidak berhenti begitu saja, tetapi terus berlanjut sampai waktu ke depan.
Acara berikutnya adalah sambutan dari siswa angkatan Vadastarata diwakili oleh Arya dan sambutan siswa Askagarta diwakili oleh Mikaila.
Selanjutnya, penerimaan sertifikat siswa dari pihak orang tua asuh diwakili Pratama Maheswara dan seremonial ditutup dengan foto bersama.
Usai upacara serah terima kami langsung bergerak menuju bandara Osaka dengan tujuan Tokyo.
Butuh waktu kurang lebih satu jam menuju Osaka dari Asuka namun waktu satu jam seolah tak berasa karena kami disajikan dengan pemandangan khas negara industri, penuh beton, aspal, jalan tol, mobil kekinian, kontainer, tapi juga dikombinasi dengan situasi pedesaan utamanya ketika melaju dari Asuka. Berbeda dengan negara industri di negara-negara berkembang, pengelolaan limbah sepertinya diatur secara ketat ini dibuktikan dengan air sungai yang tetap jernih dan langit di Jepang yang didominasi warna biru. Artinya atmosfer Jepang bebas dari polusi industri.
Jam 10.27 kami tiba di Osaka Internasional setelah pengecekan barang dan tiket pesawat ANA yang kami tumpangi jam 13.00 melesat menuju Tokyo menembus awan dan sejuknya cuaca musim semi. Untuk siswa yang usai homestay bisa jadi masih menyimpan potongan-potongan kenangan yang indah.
Jam 13.50 rombongan tiba di bandara Haneda Tokyo dan lanjut ke kuil Asakusa.
Asakusa merupakan bagian dari kompleks bangunan suci di Distrik Asakusa. Bangunan ini terletak di sisi timur Sensō-ji, keberadaannya ditandai oleh gerbang torii besar yang terbuat dari batu.
Kuil Asakusa merupakan satu dari dua bangunan di daerah itu yang selamat dari ganasnya Perang Dunia II. Kuil ini ditetapkan sebagai properti Kebudayaan penting karena sejarahnya yang panjang.
Agar tidak membosankan pengunjung, pengelola setempat menyediakan kios-kios cendera mata sekaligus pusat jajanan pengisi perut.
Usai observasi, keliling kuil, foto, dan belanja rombongan bergerak kembali ke objek berikutnya yaitu Akihabara setelah sebelumnya menikmati ramen di restoran khas Indonesia.
Akihabara adalah pusat perbelanjaan yang terkenal dengan retailer barang elektroniknya, yang bervariasi mulai dari kios kecil hingga pusat perbelanjaan yang luas seperti Yodobashi Multimedia Akiba. Tempat khusus untuk manga, anime, dan video game termasuk Tokyo Anime Center.
Di lokasi ini, rombongan diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi sekaligus belanja.
Jam 20.20, semua peserta menuju bus untuk istirahat di APA Hotel, diiringi senyum manis, jejeran gadis berpayung..